Kamis, 27 Agustus 2009

Suami Mengawini Dua Perempuan Adik-Kakak Sekaligus

Ini adalah kisah yang menceritakan Yakub (Israel) mengawini dua orang perempuan adik-kakak sekaligus dalam satu biduk rumah tangga.

Ceritanya dimulai ketika Yakub mengembara ke suatu daerah bernama negeri Bani Timur, dan berhenti manakala ia menemukan rumah pamannya bernama Laban. Kurang lebih selama sebulan, Yakub tinggal dirumah pamannya tersebut, bersama dua orang putri Laban, yang tertua bernama Lea dan si bungsu Rahel, sambil bekerja membantu kedua putri pamannya di peternakan kambing milik mereka.
Merasa tidak enak, pamannya lalu menawarkan kepada Yakub agar ia mau menerima upah dalam bentuk apa saja dari hasil kerjanya itu. Mendengar penawaran itu, Yakub senang sekali, dan akhirnya ia memilih untuk diberikan upah dalam bentuk : permintaan untuk bisa mengawini anak gadis Laban yang lebih cantik, bernama Rahel. Tapi sebelum bisa mengawini Rahel, Yakub terlebih dulu telah berjanji untuk memperpanjang kontrak, tinggal dan bekerja lebih lama lagi di rumah Laban, kurang lebih selama 7 tahun lamanya.
Permintaan Yakub diterima dengan senang hati oleh pamannya. Lalu akad nikah dan resepsi pernikahan pun segera dilangsungkan. Sampai saat itu Yakub belum bisa melihat wajah calon istrinya, hingga mereka masuk kedalam kamar pengantin.
Setelah keduanya masuk kedalam kamar pengantin, apa yang terjadi? Tiba-tiba Yakub terkejut saat menemukan wanita yang akan menjadi istrinya, ternyata bukan Rahel, tetapi Lea. Tapi apa boleh buat, karena sudah terlanjur, mereka berdua akhirnya “oke-oke” saja menjalani indahnya malam pertama.

“Pada waktu malam diambilnya Lea, …lalu dibawanya kepada Yakub. Maka Yakub pun menghampiri dia.” (Kejadian 29:23)

Meskipun demikian, karena merasa ditipu, pada pagi harinya Yakub menemui Laban, pamannya dan berkata sambil mengeluh :

“Apakah yang kau perbuat terhadap aku ini? Bukankah untuk mendapat Rahel aku bekerja padamu? Mengapa engkau menipu aku?” (Kejadian 29:25)

Laban menjawab :

"Tidak biasa orang berbuat demikian di tempat kami ini, mengawinkan adiknya terlebih dahulu dari pada kakaknya. Genapilah dahulu tujuh hari perkawinanmu dengan anakku ini; kemudian anakku yang lainpun akan kuberikan kepadamu sebagai upah, asal engkau bekerja pula padaku (selama) tujuh tahun lagi." (Kejadian 29:26-27)

Mendengar jawaban pamannya itu, Yakub hanya bisa pasrah dan mengalah. Tapi mungkin juga dalam hatinya senang, sebab sebentar lagi ia akan mendapatkan satu orang istri lagi, yakni Rahel. Dan akhirnya 7 (tujuh) hari kemudian, Yakub pun resmi mendapatkan tambahan satu istri lagi.

“Maka Yakub berbuat demikian; ia menggenapi ketujuh hari perkawinannya dengan Lea, kemudian Laban memberikan kepadanya Rahel, anaknya itu, menjadi isterinya.” (Kejadian 29:28)

Setelah membaca cerita tersebut diatas, keanehan apa yang bisa anda temukan? Tentu saja yang aneh adalah perilaku Yakub yang dengan mudahnya bisa mengawini dua perempuan kakak-beradik sekaligus dalam satu kali masa perkawinan, tanpa menceraikan salah satunya. Anehnya juga, Tuhan malah tidak mengutuk ataupun mengecam perbuatan Yakub tersebut. Padahal dalam Kitab Imamat, Tuhan justru secara tegas telah melarang seseorang memperistri dua orang perempuan adik-kakak dalam waktu bersamaan. Tuhan berfirman :

“Janganlah kau ambil seorang perempuan sebagai madu kakaknya untuk menyingkapkan auratnya disamping kakaknya, selama kakaknya itu masih hidup.” (Imamat 18:18)

Kami yakin, jika anda pembaca kitab suci yang tulus, maka anda tidak akan percaya begitu saja melihat gambaran buruk tentang Yakub yang ditulis secara semena-mena oleh para pendusta. Adapun Al-Qur’an menerangkan bahwa Yakub adalah seorang hamba Allah yang amat shaleh dan taat beribadah kepada-Nya. Semasa hidupnya, ia telah diberikan kepercayaan oleh Allah untuk mengemban wahyu dan kenabian. Akhlak dan kepribadiannya sangat dipuji oleh Allah, bahkan bapaknya juga amat disanjung-sanjung oleh Allah. (Q.S. Maryam:49-50 dan Q.S. Al-Anbiya:72-73)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar