Rabu, 26 Agustus 2009

Dua Anak Gadis Rela Bersetubuh Dengan Ayahnya Sendiri

Dua Anak Gadis Rela Bersetubuh Dengan Ayahnya Sendiri
Kisah ini dapat dilihat pada Alkitab Perjanjian Lama, Kejadian 19:30-38, yang menceritakan dua orang gadis perawan yang berkomplot merayu bapaknya sendiri dan akhirnya melakukan perzinahan :

Dua Anak Gadis Rela Bersetubuh Dengan Ayahnya Sendiri
Kisah ini dapat dilihat pada Alkitab Perjanjian Lama, Kejadian 19:30-38, yang menceritakan dua orang gadis perawan yang berkomplot merayu bapaknya sendiri dan akhirnya melakukan perzinahan :

“Pada suatu ketika, pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu gua beserta kedua anaknya. Kata kakaknya kepada adiknya : "Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri (mengawini) kita, seperti kebiasaan seluruh bumi. Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur (bersetubuh) dengan dia, supaya kita menyambung keturunan (bisa hamil) dari ayah kita." Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur (hingga mabuk), lalu masuklah (putri) yang lebih tua untuk tidur (bersetubuh) dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur (bersetubuh dengannya) dan ketika ia bangun. Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya : "Tadi malam aku telah tidur (bersetubuh) dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur (bersetubuh) dengan dia, supaya kita menyambung keturunan (bisa hamil) dari ayah kita." Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur (hingga mabuk), lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur (bersetubuh) dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur (bersetubuh dengannya) dan ketika ia bangun.” (Kejadian 19:30-35)

Sebagai hasil dari hubungan haram ini, kedua anak Lot masing-masing mendapatkan seorang anak yang terkenal dalam Alkitab sebagai nenek moyang Amon dan Moab, komunitas yang dijaga dan dilindungi secara khusus dalam "Kitab Tuhan".

“Tak lama kemudian) lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka. Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab, dialah bapa orang Moab yang sekarang. Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-mi, dialah bapa bani Amon yang sekarang.” (Kejadian 19:36-38)

Sampai-sampai Tuhan konon memberikan perlindungan kepada anak cucu keturunan Lot yang lahir lewat perzinahan tersebut, melalui perkataan-Nya kepada Musa :

“Pada hari ini engkau (bangsa Israel) akan berjalan melintasi perbatasan Moab, yakni Ar, maka engkau sampai ke dekat bani Amon. Janganlah melawan mereka dan janganlah menyerang mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu apa pun dari negeri Bani Amon itu menjadi milikmu, karena Aku telah memberikannya kepada Bani Lot menjadi miliknya." (Ulangan 2:18-19)

Lalu apa kandungan moral dan pelajaran yang bisa dipetik dari cerita mesum yang vulgar tersebut? Jika tidak ada kandungan moralnya (dan memang tidak ada), lalu mengapa Tuhan tidak mencela Lot atau mendatangkan penyakit spilis atau AIDS kepadanya? Bahkan sebaliknya, keturunannya dijadikan bangsa yang diberkahi dalam pandangan Tuhan. Nilai moral bagaimana yang bisa Anda dapatkan dari cerita tersebut? Jelas tidak ada!
Mungkin yang membingungkan kita adalah apakah benar cerita perzinahan Lot tersebut pernah terjadi dalam sejarah? Untuk menjawabnya ada baiknya kita kutip saja komentar seorang mantan pendeta Yahudi terkenal bernama Samuel Al-Maghribi (dalam Asy-Syarqawi:150), yang telah menjadi muslim, usai membaca kisah “cabul” Lot tersebut. Ia berkata :

“Ini hanyalah cerita bohong dari orang-orang Yahudi yang mereka susupkan ke dalam kitab Taurat.”

Dan memang kalau dipikir, bagaimana mungkin Lot yang telah berusia tua renta (100 tahun) meminum anggur hingga mabuk dan bersetubuh dengan kedua putrinya, serta tidak sadar sama sekali dengan apa yang terjadi, sebagaimana yang mereka (pemalsu Alkitab) katakan. Ini adalah perkataan orang gila, mustahil seorang wanita bisa mengandung dari seorang yang telah tua renta yang telah kehilangan rasa akibat mabuk yang melampaui batas. Dan tidak mungkin dua wanita hamil darinya dalam semalam, lalu wanita lain juga hamil darinya pada malam keduanya.
Sesungguhnya cerita tersebut hanyalah didorong oleh rasa kebencian dikalangan Bani Israel untuk menjelek-jelekkan citra Bani Amon dan Bani Moab yang selama ini menjadi musuh mereka. Sehingga segala cara pun mereka halalkan, termasuk dengan cara merekayasa cerita, agar musuh mereka merasakan malu.
Tapi kita tidak perlu berpanjang lebar membahas cerita “tidak bermutu” tersebut, karena Al-Qur’an telah memberikan penjelasan kepada kita bahwa Lot, yang disebut juga dengan nama Luth, tidak pernah sekalipun melakukan perbuatan kotor seperti yang dituduhkan oleh Perjanjian Lama. Sesungguhnya Luth adalah seorang insan pilihan yang telah dipercaya oleh Allah untuk menjadi seorang nabi dan rasul-Nya (Q.S. Al-An’am:86), orang yang shaleh, memiliki ilmu dan hikmah (Q.S. Al-Anbiya’:74-75), serta termasuk orang yang sangat membenci perbuatan-perbuatan zina (Q.S. Al-A’raf:80-84). Jadi, tidak masuk akal kalau Luth berbuat maksiat, sementara ia sendiri justru ditugaskan oleh Tuhannya untuk menyeru kepada umatnya agar menghindari perbuatan asusila.

5 komentar:

  1. belajar jangan mencari pembenaran ingat zaman dlu manusia hidup sampai diatas 300 tahun lebih nabi IBRAHIM aja mempunyai anak diatas 100 tahun.....cbalah jika menghujat atau mendebat berpikir luas dan belajar untuk mendalami dalam berbagai macam faktor dan segi......cba kamu mendalamai dlu faktor dan maksud dri bacaan itu jangan sepenggal dua penggal akan berarti lain....

    BalasHapus
  2. sebelum tau rasa beda makanan manusia perlu mencoba baru tau rasa...mana yang enak dan mana yang baik...ingat agama hanya jubah mencapai lebih baik bukan untuk menghujat...ndak beda dengan orang punya makanan favorit....surga di bawa oleh setiap pribadi...jadi surgamu juga terbawa oleh hujatanmu

    BalasHapus
  3. klau kamu sudah memahami kristen dan bener2 belajar dan islampun tidak mengajari pembenaran diri dan pemaksaaan dlam pemahaman......aku malu sebagai orng islam masih banyak seperti kamu

    BalasHapus
  4. blum punya bobot agama dan pemahaman secara netral jangan dech buka suara..bagai tong kosong berbunyi yaring...tapi tak berbobot.....ingat orang jaman dhlu umur hingga 900 tahun....makanya manusia diperpendek umurnya karena banyak orang seperti kamu

    BalasHapus
  5. Mahasuci Allah yang telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada manusia. Saya seorang Muslim,beriman kepada Al-Qur'an dan kitab-kitab sebelumnya (Zabur, Taurat dan Injil). Ingat...Saudaraku. Allah itu Maha Suci dan terbebas dari hal-hal yang hina, sangat mustahil Allah menurunkan ayat-ayat seperti itu kepada Nabi-Nya yang suci Nabi isa putra Maryam (AS). Jadi segalah sesuatu yang bertentangan dengan sifat-sifat keesaan Allah adalah palsu dan hanya manusia yang bisa melakukannya.

    BalasHapus